Mesti
korang terkezut melihat tajuk diatas. Tapi nanti dulu jangan melompat mari kita
baca kisah ini dibawah ini. Mula2 aku pun tekezut tapi bila aku baca sampai
habis baru aku paham dan badan aku pun rasa satu macam. Mungkin kisah ini boleh
dijadikan renungan, pedoman atau apa2 pun. Selamat Beramal Renung2 kanlah….
Suatu
hari ada seorang lelaki yang menemui Ibrahim bin Adham.
Dia
berkata, ''Wahai Aba Ishak! Selama ini aku gemar bermaksiat.
Tolong
berikan aku nasihat.
Setelah
mendengar perkataan tersebut Ibrahim berkata, ''Jika kamu mau menerima lima
syarat dan mampu melaksanakannya, maka boleh saja kamu melakukan maksiat.''
Lelaki
itu dengan penasaran bertanya. ''Apa saja syarat-syarat itu, wahai Aba Ishak?''
Ibrahim
bin Adham berkata, ''Syarat pertama, jika kamu bermaksiat kepada Allah, jangan
memakan rezekinya.''
Mendengar
itu dia mengernyitkan kening seraya berkata, ''Lalu aku mau makan dari mana?
Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah?
''Ya,''
tegas Ibrahim bin Adham. ''Kalau kamu sudah memahaminya, masih pantaskah
memakan rezekinya, sementara kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?''
''Yang
kedua,'' kata Ibrahim, ''kalau mau bermaksiat, jangan tinggal dibumi-Nya!
Syarat ini membuat lelaki itu kaget setengah mati. Ibrahim kembali berkata
kepadanya, ''Wahai Abdullah, pikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya
dan tinggal di bumi-Nya, sementara kamu melanggar segala larangan-Nya?''
''Ya,
Anda benar,'' kata lelaki itu. Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga.
Ibrahim
menjawab,''Kalau kamu masih mau bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang
tidak dapat terlihat oleh-Nya!'' Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata,
''Wahai Ibrahim, ini nasihat macam apa? Mana mungkin Allah tidak melihat
kita?''
''Nah,
kalau memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan berlaku maksiat?''
kata Ibrahim. Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.
Ibrahim
melanjutkan, ''Kalau Malaikat Maut datang hendak mencabut rohmu,katakanlah
kepadanya, 'Mundurkan kematianku dulu. Aku masih mau bertobat dan melakukan
amal saleh'.'' Kembali lelaki itu menggelengkan kepala dan segera tersadar,
''Wahai Ibrahim, mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permohonanku?''
''Wahai
Abdullah, kalau kamu sudah meyakini bahwa kamu tidak bisa menunda dan
mengundurkan datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau bisa lari dari murka Allah?''
''Baiklah,
apa syarat yang kelima?'' Ibrahim pun menjawab, ''Wahai Abdullah kalau Malaikat
Zabaniyah datang hendak menggiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan
engkau mau ikut bersamanya.''
Perkataan
tersebut membuat lelaki itu tersadar. Dia berkata, ''Wahai Aba Ishak, sudah
pasti Malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya.''
Dia
tidak tahan lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran.
''Mulai
saat ini akut bertobat kepada Allah,'' katanya sambil terisak.
Oleh: Gaman Mustaqim
0 comments:
Post a Comment